Jumat, 01 Juli 2016

Cegah Batu Ginjal dengan Air Jeruk Lemon dan Jeruk Nipis

Cegah Batu Ginjal dengan Air Jeruk Lemon dan Jeruk Nipis

Batu ginjal merupakan jenis penyakit yang termasuk cukup tinggi dialami orang di Indonesia. Pengkristalan batu yang terdapat di dalam ginjal dapat terjadi karena kurang minum air putih, sering menahan buang air kecil, dan pola makan yang tidak sehat. Gejala awal dari adanya batu ginjal ini di antaranya adalah mata membengkak, kaki membengkak, dan perut membengkak. Batu ginjal yang tidak memunculkan gejala akan diketahui secara tidak sengaja pada pemeriksaan analisis air kemih.

Umumnya dokter akan memberikan obat-obatan untuk menghancurkan batu ginjal bila seseorang didiagnosis menderita sakit ginjal. Tetapi, untuk memperoleh hasil yang bagus, sebaiknya pengobatan medis untuk batu ginjal, diimbangi dengan minum air perasan jeruk nipis. Jeruk lemon dan jeruk nipis mengandung asam sitrat yang tinggi sehingga bisa menghambat proses pengkristalan batu ginjal.

Cara Mengonsumsi Air Jeruk Lemon dan Jeruk Nipis

Air perasan jeruk lemon atau air perasan jeruk nipis diminum pada pagi hari, siang hari, dan malam hari untuk menghambat terjadinya batu ginjal dan meluruhkan batu ginjal. Cara membuat perasannya adalah 2 buah jeruk lemon atau jeruk nipis diperas, kemudian dicampurkan ke dalam segelas air mineral ukuran 200 ml. Setelah itu, air perasan jeruk lemon atau air perasan jeruk nipis dapat dikonsumsi.

Batu ginjal tidak terjadi bila dilakukan rutin setiap hari. Jika telah ada batu ginjalnya, maka batu ginjal akan luruh dengan minum air perasan jeruk lemon atau air perasan jeruk nipis dan disertai pengobatan medis untuk batu ginjal. Walaupun jeruk lemon dan jeruk nipis rasanya asam, namun tidak akan memunculkan masalah pada lambung sebab di dalam lambung jeruk tersebut akan bersifat basa.

Sebaiknya Anda memperbanyak minum air putih sebanyak 2 liter sehari untuk mencegah munculnya batu ginjal selain dengan minum air perasan jeruk lemon dan air perasan jeruk nipis. Sebagai tolok ukur Anda cukup minum adalah air berwarna jernih ketika buang air kecil. Sedangkan bila ketika buang air kecil, warnanya keruh, maka hal ini menunjukkan bahwa Anda kurang minum air mineral. Kristalisasi pembentukan batu ginjal mudah terjadi pada air kemih yang berwarna keruh.

Pencegahan lain yang mesti dilakukan adalah mengonsumsi sayur-sayuran dan buah-buahan, seperti selada, bayam, brokoli, pepaya, pisang, dan lain sebagainya. Selain itu, sebaiknya cukup berolahraga, 3 – 5 kali seminggu, serta menghindari mengonsumsi makanan cepat saji (junk food).

Batu Ginjal

Batu ginjal merupakan suatu keadaan batu ginjal di dalam saluran kemih (kalkulus uriner) yang berbentuk massa keras seperti batu yang terbentuk di sepanjang saluran kemih dan dapat menyebabkan nyeri, pendarahan, penyumbatan aliran kemih atau infeksi. Batu ini dapat terbentuk di dalam ginjal (batu ginjal) atau di dalam kandung kemih (batu kandung kemih). Proses pembentukan batu ini disebut urolitiasis (litiasis renalis, nefrolitiasis).

Batu yang menyebabkan nyeri biasanya didiagnosis berdasarkan gejala kolik renalis, disertai dengan adanya nyeri tekan di punggung dan selangkangan atau nyeri di area kemaluan tanpa penyebab yang jelas. Analisis air kemih mikroskopik dapat menunjukkan adanya darah, nanah atau kristal batu yang kecil. Biasanya, tidak perlu untuk dilakukan pemeriksaan lainnya, kecuali bila nyeri menetap lebih dari beberapa jam atau diagnosisnya belum pasti.

Pemeriksaan tambahan yang dapat membantu menegakkan diagnosis adalah pengumpulan air kemih 24 jam dan pengambilan contoh darah untuk menilai kadar kalsium, sistin, asam urat, dan bahan lainnya. Pemeriksaan lainnya adalah roentgen perut, urografi intravena dan urografi retrograde.

Biasanya, batu kecil yang tidak menyebabkan gejala, penyumbatan atau infeksi tidak perlu untuk diobati. Minum banyak cairan akan meningkatkan pembentukan air kemih dan membantu untuk membuang beberapa batu. Bila batu sudah terbuang, maka tidak perlu lagi dilakukan pengobatan segera. Jika ukurannya kurang dari 1 cm atau kurang dapat dipecahkan dengan gelombang ultrasonik (ESWL, extracorporeal shock wave lithotripsy), dan pecahan batu berikutnya akan dibuang lewat air kemih.

Kadang-kadang batu ginjal diangkat lewat suatu sayatan kecil di kulit (percutaneous nephrolithotomy, nefrolitotomi perkutaneus) yang diikuti dengan pengobatan ultrasonik. Batu kecil di dalam ureter bagian bawah dapat diangkat dengan endoskopi yang dimasukkan melalui uretra (saluran yang menghubungkan saluran kemih ke luar tubuh) dan masuk ke dalam kanduhg kemih.

Batu asam urat terkadang akan larut secara bertahap pada suasana air kemih yang basa (contohnya dengan memberikan kalium sitrat), namun batu lainnya tak bisa diatasi dengan cara ini. Sedangkan untuk batu yang lebih besar, yang menyebabkan penyumbatan, maka perlu diangkat lewat pembedahan.

SHARE THIS

Author:

0 komentar: